Sabtu, 11 April 2015

Tuhan memberi apa yang kamu butuhkan, bukan apa yang kamu inginkan.

Selamat hari Sabtu!

Dan selamat juga untuk yang cuma di rumah dan di depan laptop aja (kita sama, toss!) :D
Pernah denger para orang tua sering bilang tentang satu hal ini :

"Tuhan memberi apa yang kamu butuhkan, bukan apa yang kamu inginkan".

Yap! Seringkali yang kita dengar dan percayai, niscaya hal itu yang akan terjadi. Gue termasuk orang yang percaya sama hal itu. Baik dalam soal kehidupan sehari-hari, maupun soal yang krusial seperti pekerjaan dan jodoh. Yaa, gue sering berdoa meminta hal yang gue inginkan. Tapi mungkin Tuhan akan mengabulkan hal yang gue butuhkan, bukan gue inginkan.

Di umur yang menginjak 20++ ini, wajar rasanya kalo dalam setiap doa gue terselip doa mengenai jodoh. Wait, ini bukan galau. Padahal juga ga ada yang ngelarang kalau galau, sih. hhihi. :D
Tapi kata galau sepertnya sekarang udah mengalami pergeseran makna. Galau berarti kacau, tidak keruan. Setiap orang pasti pernah merasa kacau, bimbang, pikiran mumet, dan hal sejenisnya. Ga mungkin hidup seseorang fine fine aja atau bahagia bahagia saja. Pasti setiap dari kalian juga pernah galau. Tapi, di Indonesia, entah kenapa, kata galau identik banget sama ABG dan cinta-cintaan. Padahal galau bisa tentang apa aja, kan. Oke, back to the topic.

Soal jodoh, bagi siapa pun yang sedang membina suatu hubungan (ke tahap serius) pasti mengharapkan hasil yang baik. Ujungnya orang pacaran tuh cuma dua, putus atau nikah.
Udah, itu aja. Kalau sepasang kekasih udah niat serius untuk ke depannya, pasti doa yang terucap adalah “semoga dilancarkan niat yang baik ini sampai ke tahap selanjutnya”.

Akan tetapi, rasanya berat jika lo mulai sadar bahwa jawaban doa lo sebenernya udah ada pertanda-pertandanya. Lho, kenapa berat? Bukannya malah seneng karena udah ketemu petunjuk dari-Nya? Berat karena, entah kenapa, semakin menjalani malah terasa semakin berat bukannya semakin dimudahkan.


Saat kita sedang menjalani suatu hubungan yang serius, pasti kita akan berusaha sekeras mungkin untuk mempertahankannya. Meski untuk itu, seringkali kita menyakiti diri kita sendiri (secara sadar ataupun tidak). Lo berusaha bertahan, tapi jadi lebih sering nangis, sedih, pikiran ga karuan. Ya, itulah makna galau yang sebenarnya. Kalau udah gini, do’anya beda lagi, “ semoga ditunjukkan yang terbaik untuk dua belah pihak”.
Dan di saat-saat kamu bertahan, keadaan jadi semakin sulit, sebenarnya Tuhan sudah menjawab doamu.


Kemudian, segeralah berdo’a seperti ini :

"Tuhan, mohon maaf karena terkadang aku merasa do’aku belum terjawab, padahal yang lebih baik sudah Engkau jawab".
"Sesungguhnya jika aku sedikit lebih bersyukur, aku akan melihat bahwa yang terbaik bagiku sudah Engkau penuhi, bahkan sebelum aku memintanya”.

“Terimakasih Tuhan” :)
 

by MY


Tidak ada komentar:

Posting Komentar