Andai waktu menuliskan pertemuan. maka satu dua rindu akan menghapus kesedihan. Lalu satu lainnya, akan tenggelam dalam pelukan.~
Minggu, 19 April 2015
Semoga Semesta Mengamininya.
Pernah suatu masa di mana kita duduk bersama namun tak saling bersapa, bukan karena angkuh yang merajai hati, namun memang kala itu perkenalan belum lah ada. Kau dan aku masih lah dua asing dalam masing-masing lingkaran yang belum menemukan irisannya.
Mungkin bukan sekali dua kali saja, bahkan puluhan hingga ratusan kali sesungguhnya takdir selalu menyinggung kita, pada lingkaran yang sama. Mungkin saja kau juga berada di cafe yang sama ketika aku sedang menyeruput secangkir kopi dengan laptop menyala di atas meja.
Mungkin kau ada di sana, saat akhir minggu kuhabiskan waktuku untuk mengelilingi kota kita dengan sepedaku yang berlarikan manja, dan pulang dengan riuh gaduh anak-anak bermain ceria di pinggiran jalanan.
Mungkin juga kau ada di sana, saat akhir minggu kuhabiskan waktuku untuk bermain sepak bola di lembutnya rumput lapangan, dan sambil berharap kau ada di pinggir lapangan dengan sebotol minuman dan sehelai handuk di tangan.
Atau mungkin, kau juga ada di sana, dalam imajinasi dan mimpi yang ku ukir melalui keyboard laptopku. Mungkin kau yang hantarkan ide pada tulisanku, melalui doa yang tak pernah putus kau hantar padaku.
Ya, aku yakin setidaknya kita sering tak sengaja berdekatan jarak meski beberapa jengkal saja. Kau tahu kenapa? Karena yakinku bila kita tertakdir bersama, hati kita selalu bersahutan untuk saling memanggil satu sama lainnya.
Ah, mungkin kala itu malaikat pun sedang tersenyum, mengamini bahwa dua insan yang akan saling melengkapi ini untuk segera mewujudkan takdirnya.
Ya, seperti kita yang sedang tersenyum mengingat masa-masa itu, sambil duduk berdua menikmati hujan yang ikut meronakan hati kita, di tambah riuh tawa si kecil buah hati kita. iya, itu nanti, suatu saat nanti. :')
Semoga saja semesta mengamini.
Ah, Allah… aku bahagia :’)
by MY
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar